Jumat, 18 September 2015

BMK Resto Mal Metropolitan Bekasi, Enak Makanannya, Harga Bersahabat


Sebenarnya kami jarang sekali family time ke Mal Metropolitan Bekasi. Seringnya ke daerah Cibubur. Karena memang lokasi rumah di Cileungsi yang tidak begitu jauh dari Cibubur. Tetapi karena Meilia, anakku yang pertama ini kebelet pengin dibeliin buku "Kecil-Kecil Punya Karya". Jadilah kami sekalian ke Gramedia plus wisata kuliner di Bekasi.

Suamiku juga sebelumnya udah rencana mau ngajak aku ke Mal Metropolitan. Nyobain Sop Iga di BMK Resto. Katanya enak dan murah. Suami sudah sering ke restoran ini "lunch meeting" dengan rekan-rekannya. 



Sop Iga adalah makanan kegemaran ibu dan Meili. Sudah lama juga kami tidak makan sop Iga. Penasaran  dengan yang disampaikan suami, yang katanya sop Iga cuma 28 ribu. Yang seringnya kami beli, bisa lebih dari 40 ribuan. Jadi penasaran. 

Minggu (16/9), kami samperin deh. Sesampai di sana sudah cukup petang, sekitar pukul 14:30. Sebenarnya bukan waktu makan siang. Dari rumah, kami pun  sudah makan siang. Boleh dibilang, waktu makan iseng saja.




Suasana ketika kami sampai tampak ramai. Restoran berdesain futuristik dan kelihatan menonjol diantara restoran yang ada membagi area tempat duduk berupa sofa dan kursi. Oya, resto ini terletak di lantai 3 mal ya. Aku mengincar yang area sofa berhadapan. Nyaman sepertinya buat keluarga. Hmm..tapi penuh. Ya sudahlah kami menunggu beberapa saat. Area tempat duduk kursi ada yang kosong di pojokan menghadap ke arah jalan. Sambil menunggu sofa kosong, kami duduk dulu di sana. 

Pelayan segera menghampiri kami dan menyodorkan sejumlah menu. Ada menu yang terpampang di meja dan buku menu. Aku mencarikan menu favorit kami, seperti sop iga, soto daging kesukaan ibu, suami dan Meili. Wahh benar saja, harganya bersahabat banget. Nggak sampai 30 ribu. Sop Iga cuma 28 ribu.  Aku langsung pesan  sop iga, 2 soto daging, dan mie ayam keriting bakso. Minumannya es teh manis dan jeruk. Rata-rata makanan dan minuman dihargai 6000 - 30 ribuan.



Sambil menunggu pesanan datang, aku meminta Meili mengambil kerupuk kuning yang disediakan gratis. Nggak pakai lama, datang pesanan kami. Sop Iga terebus dalam panci alumunium yang terpasang pada kompor  menyala. Agak berbeda dengan suguhan sop Iga yang biasa kami makan di tempat lain. Hanya dalam mangkuk. Meili langsung excited, mau main masak-masakan katanya. Tetapi, api yang menyala pada kompor tidak berlangsung lama, belum sampai kami matikan, sudah padam. Aroma semerbak pesanan kami mengundang selera. Sebenarnya, dibilang lapar juga tidak ya. Ini jamnya nanggung. Tetapi, karena baunya yang lumayan mengganggu hasrat, tiba-tiba perut langsung nagih mendesak lidah hehe.







Aku mencicipi satu demi satu makanan tersebut. Segar kuahnya. Rasa gurih khas sop berasa. Kami tinggal menambah kecap, saos dan memeras jeruk nipis untuk menambah rasa asam. Sop dagingnya berlimpah tomat. Jadi segarnya alami. Meili menghirupi kuahnya saja sama dagingnya. Nasinya malah nggak dimakan habis. 



Ibuku tampak menikmati sekali. "Seger katanya," Anakku yang kecil makan bakso halus tanpa mie. Baksonya empuk dan halus. Anakku lahap memakan 4 pentol bakso. 

Wahh boleh nih nanti ke sini lagi. Makanannya enak, restorannya bersih, dan layanannya juga memuaskan. Tidak ada paket lama meski tamu sedang banyak-banyaknya. Selintingan ketika aku sedang mencuci tangan di washtafel yang letaknya bejauhan dengan area duduk tamu, manajer restonya mengingatkan ke tim pelayannya, supaya tamu yang tidak bisa menunggu, uangnya dikembalikan saja. Sepertinya memang, mereka mencoba konsisten untuk melayani dengan cepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...